Sabtu, 13 Oktober 2012

Ketika Hubungan Cinta Ditentang Orangtua

Ketika kita bertemu orang yang bisa membuat jatuh cinta, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada lingkungan yang mendukung. Namun apa jadinya jika sang kekasih tak diterima dengan baik. Teruskan atau putus?
Hindari posisi bertahan
Reaksi umum bila orangtua tak menyukai pacar kita adalah marah, ngambek, atau membangkang. Kekesalan Anda bisa dimengerti. Namun demi mulusnya hubungan Anda selanjutnya, sebaiknya tahan sikap ini. Ketika memperkenalkan sang kekasih pada orangtua, bersiaplah terhadap reaksi penolakan. Jangan langsung membantah apa yang disampaikan orangtua — hanya akan memperparah keadaan. Sang kekasih pun bisa dituduh sebagai orang yang memiliki pengaruh buruk bagi Anda. Sebaiknya, dengarkanlah keberatan orangtua dengan terbuka. Susah memang untuk tetap tenang jika sang kekasih dibicarakan dengan negatif. Tapi, dengan bersikap terbuka dan tenang, orangtua Anda juga akan lebih terbuka tentang penyebab ketidaksukaan mereka. Cari tahu pelan-pelan, apa yang sesungguhnya menjadi keberatan mereka yang utama.
Pahami dua kubu
Dengarkan baik-baik apa keberatan mereka. Kadang keberatan mereka bisa berasal dari hal remeh-temeh maupun hal yang penting. Memakai sandal jepit ke rumah, berbeda suku, atau rambut yang gondrong merupakan tipe-tipe keberatan orangtua berdasarkan penilaian awal. Pahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka sesungguhnya. Apakah memakai sandal jepit ke rumah terkesan tidak sopan, rambut gondrong mencirikan urakan, atau label pada suku tertentu yang tidak disukai mereka. Minta orangtua untuk menjelaskan lebih lanjut, lalu coba analisa apakah memang kekasih Anda membawa potensi sifat seperti yang dikhawatirkan. Intinya, keberatan orangtua sering kali didasarkan pada kekhawatiran, ingin melindungi Anda dari orang yang salah, dan memastikan masa depan Anda bahagia jika bersama orang yang tepat. Tapi kalau keberatan mereka tidak objektif dan hanya berdasarkan stereotip, maka Anda bisa mencoba membuka mata mereka secara perlahan. Ingat kembali juga aktivitas dan perilaku Anda belakangan ini. Apakah Anda melakukan hal-hal yang kurang disukai orangtua? Apakah waktu dan perhatian Anda untuk keluarga sangat berkurang drastis? Bisa jadi mereka menganggap sang kekasih adalah pengaruh buruk. Coba pahami juga mengapa kekasih Anda bersikap tertentu yang membuat orangtua kesal. Apakah ia memang seperti apa kata orangtua Anda. Pada tahap ini, jangan terburu-buru membuat keputusan. Lihat dan pelajari baik-baik kondisi sang kekasih sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka telinga
Seringkali kuping kita mudah tertutup atau cepat panas ketika diceramahi orangtua. Tapi apakah mereka ada benarnya atau kekhawatiran mereka tak beralasan? Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah mencuri dengar kanan-kiri dari orang terdekat. Orang terdekat Anda, orang terdekat kekasih, maupun orang terdekat orangtua. Cari tahu secara baik-baik apakah kekhawatiran orangtua Anda beralasan. Pertemukan si dia dengan sahabat atau keluarga Anda lainnya. Om, tante, kakak, adik, bahkan nenek bisa dijadikan tempat untuk mencari pendapat alternatif. Apa reaksi mereka sejujurnya? Pendapat sahabat atau keluarga dekat tentu juga didasari oleh rasa sayang dan perhatian. Jika hampir semua suara bernada sama, maka saatnya Anda berpikir ulang dan melihat lebih jernih tentang kekasih Anda. Hindari membangun tembok yang tinggi ketika semua orang menolak sang kekasih. Jika nanti hubungan Anda kandas, tentu kepada mereka juga Anda akan berpaling. Cari waktu dan suasana yang tenang untuk memikirkan masukan dan pendapat dari teman atau orang terdekat Anda untuk keputusan yang lebih baik.
Ulas hubungan
Sejauh apakah hubungan Anda saat ini? Apa Anda menjadi orang yang lebih baik setelah dekat dengan si dia? Apakah Anda menjadi lebih baik dalam karir, hobi, maupun hubungan dengan orang sekitar? Apakah hubungan Anda mayoritas berada dalam keadaan senang atau lebih sering berada dalam keadaan tertekan karena terus bertengkar? Pikirkan baik-baik kembali perubahan hidup Anda setelah dekat dengan dia. Jika hubungan Anda masih dalam tahap awal maka Anda masih bisa melangkah lebih hati-hati. Apabila hubungan Anda sudah semakin dekat ke jenjang yang serius, maka sebaiknya Anda lebih intensif memikirkan tentang kualitas si dia serta hubungan Anda. Pendapat teman atau keluarga dekat memang tidak mutlak memutuskan hubungan cinta Anda. Tapi tak ada salahnya pendapat mereka juga menjadi salah satu pertimbangan.
Pembuktian
Pada tahap ini Anda sudah memutuskan kalau si dia memang tak seperti anggapan orangtua. Apa yang dikatakan orangtua hanya karena mereka belum mengenal sang kekasih lebih dekat. Jika si dia memang mencintai Anda, minta bantuannya untuk bekerjasama. Katakan betapa pentingnya dukungan orangtua untuk membuat Anda lebih semangat dalam menjalani hubungan ini. Memang proses ini tentu bukan sesuatu yang instan. Tapi jika dilakukan dengan konsisten dan dengan pembuktian yang meyakinkan perlahan-lahan bisa saja orangtua mulai membuka diri terhadap kekasih. Jika ia memang ingin bersama Anda, ia pasti tak keberatan jika diminta untuk sedikit tampil lebih sopan demi orangtua. Jika perlu, minta bantuan orang ketiga untuk memuluskan jalan Anda. Pilih keluarga dekat yang juga dekat dan didengar oleh orangtua Anda seperti tante, om, atau nenek-kakek. Perkenalkan sang kekasih pada mereka. Jika mereka menyukai sang kekasih dan tidak menentang seperti orangtua Anda, maka mereka bisa dimintai bantuannya. Minta mereka untuk pelan-pelan ikut berbicara kepada orangtua tentang si kekasih. Tapi, jika sang kekasih tak mau bekerjasama untuk menyenangkan hati orangtua, maka Anda perlu berpikir ulang. Hubungan Anda kelak bukan hanya melibatkan Anda berdua tapi juga seluruh keluarga besar. Kekasih yang baik, pasti mau berusaha untuk berjuang dan membahagiakan Anda. Begitu juga sebaliknya. Pada beberapa kasus, perjuangan ini akan memakan waktu. Terus lakukan tahap-tahap ini jika belum juga mendapat lampu hijau. Bangun komunikasi yang baik dengan orangtua, hindari konflik yang tidak perlu jika ingin perjuangan Anda lebih mulus.

Seorang Cowo Miskin Yang Suka Sama Cewe Yang Bekerja Di Toko Emas

Ada seorang cowo suka sama seorang cewe. Cowo ini miskin. Sedangkan sang cewe bekerja di toko emas. Suatu hari cowo ini nembak cewe itu, tapi cewe itu bilang " klo lo bisa beliin satu cincin berlian ditoko ini, mungkin akan gw pertimbangkan". Setiap hari cowo ini berusaha mencari uang untuk membeli cincin berlian itu, hingga suatu hari dia melihat satu boneka lucu, lalu di beli nya utk di berikan kepada cewe itu. Keesokkan hari nya cowo ini bertemu dgn cewe itu sambil memberikan sebuah boneka lucu. Tapi cewe itu bilang " gw bilang cincin bukan boneka lusuh keq gini". Lalu dilempar lah boneka itu ke tengah jalan. Cowo ini bermaksud mengambil boneka itu agar tdk di lindas mobil, tp apa daya malah cowo ini yg di tabrak mobil. Cewe itu berlari mendekati cowo ini yg telah tdk bernyawa. Sambil memegang boneka yg setengah rusak, lalu boneka itu mengeluarkan suara .. " Maukah jadi pacarku" ,ternyata itu adalah rekaman suara cowo itu yg telah di selipkan ke boneka itu. Cewe itu lalu menemukan sbua surat. Isi surat itu " aku tau walau aku membelikan cincin berlian itu, kamu tdk akan menerimaku. Tapi setidak nya aku tlah berusaha. Kadang walau kita berusaha sekuat mungkin, hal itu tidak akan datang. Maafkan aku tidak bisa membelikan sebuah cincin berlian untuk mu tapi membelikan cincin yg lain utk mu, "I Love U". Tanpa sadar jatuh sebuah cincin berlian yg sangat indah dr boneka itu. Setelah baca surat tsb, cewe itu nangis dan sadar di hati kecil nya dia telah menerima cowo itu. Jadi cewe jangan matre , yg melihat kekayaan dr seorang cowo,, Hargailah org yg mencintaimu sblum dia pergi utk selama lama nya. Karna kita tdk tau kapan org yg mencintai kita dan orang yg kita cintai itu pergi utk selama lamanya ,.,.

Jumat, 12 Oktober 2012

Tentang Cowok

Mungkin kalian para wanita berpikir bahwa kami cowok slalu menginginkan wanita hanya berdasar fisik saja, cantik,seksi, elegan atau imut. Tapi tahukah kalian itu hanya kriteria awal saja? Memang pada awalnya kami mendekati kalian karena faktor itu, tapi saat sudah masuk jenjang pacaran, kami jauh memilih hati kalian daripada fisik kalian. Kami setuju dengan pendapat kalian bahwa wanita mana yg ga matre, tapi kalau dari awal kalian sudah menunjukan kematrean kalian, kami akan berpikir 2x.. sebab kita kaum cowok yg membiayai biaya shopping dan hidup kalian..hehe Kalian jg bekata : co itu egois, ga perhatian, co lebih mengutamakan kerja daripada wanitanya... Mari kita sederhanakan...wanita mana yg ga mau hidupnya bahagia! Wanita mana yg mau melarat? Dan pria mana yg tega melihat wanitanya menderita? Tahukah kalian, kami sangat mengutamakan kerja demi anak istri di masa depan? Supaya kalian hidup bahagia..inilah bentuk perhatian kita sesungguhnya. Mungkin kalian berpikir kita akan menginggalkanmu saat tua, karena sudah ga cantik! Tapi pria itu juga punya perasaan ga hanya logika, sebab dari kalianlah kami punya keturunan. Kalian yg memberi kami support dan perhatian, kecantikan itu ga abadi, tapi perhatian dan kasih sayanglah dari kalian para wanita yg abadi! Ingatkah saat kalian pergi, kami selalu berkata. - kalo udah sampe kasi tau ya yank.. - hati2 di jalan say... - jaga diri baik2 hon, bla bla bla... Walau singkat, itu adalah bentuk perhatian kami dari lubuk hati yg terdalam yg hendak mengatakan.. I LOVE U SO MUCH.. Kami memang mengunakan logika..itu kodrat kami..tapi bukan brarti kami tidak berperasaan.. kami tetap berusaha menjaga kalian dgn sepenuh hati..walau kadang kami terkesan kaku.. Kami tidak menuntut macam-macam, hanya perhatian... kami hanya ingin yg terbaik untuk kalian..karena sebenarnya bersama kalian sudah sangat membahagiakan kami...

Kamis, 11 Oktober 2012

Makna Di Balik Sebuah Tantangan

Ada seorang istri memberikan tantangan kepada suaminya yaitu suaminya harus hidup tanpa dirinya.
Dia meminta kepada suaminya untuk tidak ada komunikasi sama sekali di antara mereka selama satu hari.

Si istri berkata kepada suaminya itu,
"Bila kamu bisa melewati tantangan yang kuberikan padamu, aku akan mencintaimu selamanya...".

Sang suami pun setuju...
Dia tidak melakukan komunikasi sama sekali dengan istrinya, tidak sms, tidak telpon selama satu hari itu.

Tanpa dia ketahui bahwa istrinya hanya memiliki sisa waktu selama 24 jam untuk hidup karena dia sudah lama terkena kanker...

Keesokan harinya sang suami itu pulang ke rumah. Ia kaget seraya tidak percaya.
Air matanya pun tak terbendung menetes melihat istrinya sudah terbaring dengan sepucuk surat di tangan yang bertuliskan...
"Kamu Berhasil Sayang...
Dapatkah kamu melakukan itu untukku setiap hari...?
I LOVE YOU..."

Don't Ever lost contact with someone you love...
You'll never know what's gonna happen the next day...
Or the day after that...
Even a single "Hi" or a "Good Night"...
Before you know that someone is no longer there..